Pendidikan
vokasi atau pendidikan kejuruan menekankan siswanya untuk memasuki dunia kerja.
Karena, pendidikan vokasi/kejuruan harus meningkatkan keterampilan/skill,
kecakapan, perilaku, sikap, kebiasaan kerja, dan aspresiasi terhadap pekerjaan
yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat. Jadi pendidikan vokasi/kejuruan lebih
menekankan pembentukan tenaga-tenaga kerja yang nantinya akan dibutuhkan dalam
dunia usaha dan indrustri. Oleh sebab itu, pendidikan vokasi/kejuruan harus
selalu dekat dengan dunia kerja (Wardiman, 1998, p.35).
Menurut
Wardiman (1998), pendidikan vokasi dikembangkan melihat kebutuhan masyarakat
akan pekerjaan. Pendidikan vokasi melayani tujuan sistim ekonomi, peka terhadap
dinamika kontemporer masyarakat. Pendidikan vokasi juga harus bisa menyesuaikan
diri terhadap perubahan-perubahan dan difusi teknologi. Karena pendidikan
vokasi/kejuruan jelas lebih mengarah pada education
for earning a living.
Ilustrasi
Pendidikan
Umum
Di Indonesia
terdapat tiga jenjang pendidikan: pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi.
Dasar
pendidikan umum sangat dibutuhkan oleh semua peserta didik dan merupakan
sesuatu hal yang esensial untuk kehidupan sebagai warganegara. Karena itu,
pendidikan umum dapat disebut pendidikan kehidupan atau Education for living.
Pendidikan
ini menerima siapa saja, tanpa mempertimbangkan minat bakat ataupun keadaan
fisik peserta didik. Karena, pendidikan ini hanya mempersiapkan peserta didik
dengan sejumlah wawasan pengetahuan, untuk persiapan saat meraih jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, tanpa mempersiapkan peserta didiknya untuk
bekerja.
Pendidikan kejuruan
Pendidikan
kejuruan adalah bagian dari pendidikan individu yang mencetak individu agar
supaya ia dapat bekerja dalam suatu kelompok tertentu (Evan, 1978). pendidikan
kejuruan bermaksud menyiapkan peserta didik memasuki lapangan pekerjaan
tertentu yang sesuia dengan bidang keahlian yang dipelajarinya masing-masing.
Jadi kesimpulannya adalah, bahwa peran pendidikan kejuruan adalah mencetak para
tenaga kerja yang ahli dan kompeten di bidangnya masing-masing.
Pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan khusus/spesial yang sangat penting dalam suatu
masyarakat umum maupun masyarakat dunia usaha/kerja. Lembaga mempersiapkan
tenaga kerja karena adanya kebutuhan (need), perlu aktivitas, kebebasan,
kekuasaan, pengakuan sosial dan rasa senang.
Selain itu tenaga
kerja juga sangat dibutuhan di dunia usaha maupun dunia indrustri, karena tanpa
adanya para tenaga kerja yang ahli maka proses produksi tidak akan dapat
berjalan dengan semestinya.
Slamet PH
(1990) juga memberikan penjelasan tentang pentingnya pendidikan kejuruan bagi:
1. Peserta didik, adalah untuk:
-
Persiapan
untuk bekerja
-
Perbaikan
konsep diri
-
Pengembangan
kepemimpinan
-
Persiapan
untuk belajar lebih lanjut
-
Memberikan
dasar untuk mencari penghasilan
-
Persiapan
karir lebih lanjut
-
Penyesuaian
terhadap perubahan
2. Organisasi/Intuisi, adalah untuk:
-
Memberikan
pekerjaan yang terampil
-
Memberikan
etos kerja yang tinggi
-
Meningkatkan
produktivitas dan kualitas kerja
-
Menghemat
biaya operasional
3. Masyarakat, adalah :
-
Meningkatkan
penghasilan
-
Mengurangi
pengangguran
-
Menciptakan
penduduk yang lebih baik
4. Bangsa Indonesia, adalah:
-
Diselaraskan
dengan kebutuhan pembangunan
Asumsi-asumsi
pendidikan vokasi
Asumsi
adalah anggapan yang diterima sebagai kebenaran, yang diuji dari keseringan
yang tedapat pada masyarakat (reliabilty)
dan keajegannya terjadi di masyarakat (konsistensi),
serta kebenarannya diterima oleh umum (valid).
Asumsi-asumsi pendidikan vokasi adalah (Thompson, 1973, p.89-116)
1. Pendidikan vokasi digerakkan oleh
kebutuhan pasar kerja dan berkontribusi pada penguatan perekonomian suatu
negara.
2. Pendidikan vokasi dapat membantu
pengentasan pengangguran. Melalui training layanan keterampilan dan kompetensi
teknis
3. Pendidikan vokasi dapat mengembangkan
marketable man dengan pengembangan
kemampuannya untuk membentuk keterampilan yang melebihi alat produksi.
4. Pendidikan vokasi adalah pendidikan
untuk produksi, melayani akhir dari sistem ekonomi.
Hubungan pendidikan kejuruan dan pendidikan umum
Pada dasarnya kedua pendidikan ini
penting dalam penyediaan tenaga kerja, pendidikan umum bertujuan untuk
membekali para anak didik untuk hidup pada kehidupan manusia karena pendidikan
ini mengajarkan ilmu-ilmu yang bersifat umum (education for life).
Sedangkan pendidikan khusus,
bertujuan untuk mengajarkan kepada peserta didik dalam mencari kehidupan.
Maksudnya adalah, pembekalan yang diberikan kepada peserta didik untuk mendapat
dan memperoleh pekerjaan (education for
earning life).
Kesimpulan
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa
hubungan pendidikan tinggi kejuruan dengan dunia usaha dan dunia indrustri
mencangkup banyak aspek. Salah satunya adanya kebutuhan dunia indrustri dan
usaha akan adanya tenaga kerja yang ahli dan kompeten di bidangnya
masing-masing akan dipenuhi oleh pendidikan tinggi kejuruan. Selain itu,
mencegah tingginya angka penganguran dikarenakan para lulusan PTK diharapkan
mempunyai skill yang dapat mengembangkan dirinya sendiri sebagai pelaku
produsen itu sendiri.
Pustaka